Senin, 20 April 2009

Kamis, 02 April 2009

Temu Putih






( Curcuma zedoaria [Berg] Rose. )

Mengobati Maag Kronis, Kembung, Mual, Keputihan & Kanker
Suku : Zingiberaceae Nama daerah “ Kunyit putih “ berserat, koneng bodas (Jawa Barat) Nama simplisia Zedoariae Rhizoma (rimpang temu putih)



Uraian Tumbuhan

Temu Putih termasuk jenis kunyit (Curcuma), mengandung curcumin seperti jenis kunyit lainnya. Tetapi juga mengandung zat aktif Zedoarin. Karena itu dinamai Curcuma Zedoaria.
Bentuk daunnya persis seperti temulawak (Curcuma Xanthorriza), tetapi umbinya berukuran lebih kecil dengan warna putih krem, rasa yang sangat pahit dan bau menyengat. Berbeda dengan umbi temu mangga (Curcuma Alba/Curcuma Manggae), warna umbinya kuning muda cerah dengan aroma khas bau mangga. Berbeda pula dengan Temu Gomyok (Caemferia Rotunda), yang suka disebut juga Kunir Putih, umbinya berwarna putih bersih dengan banyak anak menyerupai kacang tanah.

INDIKASI
Rimpang digunakan untuk pengobatan :
-Nyeri sewaktu haid (dismenore),
-Tidak datang haid (amenore) karena tersumbatnya aliran darah,
-Pembersih darah setelah melahirkan,
-Memulihkan gangguan pencernaan makanan (dispepsi),
seperti rasa mual dan kembung karena banyak gas,
-Sakit perut, rasa penuh dan sakit di dada akibat tersumbatnya energi vital (qi),
-Pembesaran : hati (hepatomegali), limpa (splenomegali),
-Luka memar, sakit gigi, radang tenggorokan, batuk,
-Kanker : serviks, vulva, dan kulit,
-Meningkatkan efektivitas pengobatan radiasi dan kemoterapi pada penderita kanker.

Kandungan Kimia
Rimpang temu putih mengandung 1-2,5% minyak menguap dengan komposisi utama sesquiterpene. Minyak menguap tersebut mengandung lebih dari 20 komponen seperti curzerenone (zedoarin) yang merupakan komponen terbesar, curzerene, pyrocurcuzerenone, curcumin, curcumemone, epicurcumenol, curcumol (curcumenol), isocurcumenol, prucurcumenol, dehydrocurdione, furandienone, isofuranodienone, zederone, dan curdione. Selain itu mengandung flavonoid, sulfur, gum, resin, tepung, dan sedikit lemak. Curcumol dan curdione berkhasiat antikanker.

Bagian yang digunakan
Untuk pengobatan digunakan rimpangnya (Rhizomanya)
Pemakaian rimpang dapat berupa segar (basah), rajangan kering, serbuk hasil menggiling rimpang kering atau ekstraknya.
a. Penggunaan segar
- 1 bonggol (100 gr) rimpang basah diparut atau di iris kecil-kecil dan tipis-tipis dan diblender kemudian disaring atau diperas, air perasan atau hasil saringan diendapkan untuk diminum 3 kali perhari sebelum makan 30-60 menit. Untuk pengobatan luar (topikal), air perasan dapat dibalurkan kebagian yang sakit. Seperti pengobatan kanker kulit atau kanker serviks.
- 200 gr rajangan (basah), digodog dengan air 6 gelas (1,2 liter) didihkan sampai dengan tersisa setengahnya. Dinginkan kemudian saring dan minum 3 kali sehari sebelum makan 30-60 menit.

Formulasi untuk mendapatkan khasiat yang lebih tinggi
Temu putih memiliki khasiat yang kuat untuk pengobatan, dicirikan dengan rasanya yang sangat pahit dan baunya yang sangat menyengat. Hanya menggunakan rimpangnya saja dapat diperoleh kesembuhan yang berarti. Apabila diformulasi dengan tumbuhan obat yang memiliki sifat dan khasiat yang sinergis maka kombinasinya akan menghasilkan efek pengobatan yang lebih kuat lagi dibandingkan hanya menggunakan tunggal temu putih saja. Berikut adalah formulasi pilihan yang dianjurkan :

a. Formulasi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker secara kemoterapi
dan radioterapi, sekaligus mengurangi efek buruk dari kemoterapi dan radioterapi.
Temu putih (Zedoariae rhizomae) 50%
Keladi tikus (Typhonium plagellaformi) 50%
sudah tersedia kapsulnya dengan nama KELADI TIKUS

b. Formulasi untuk pengobatan maag, keputihan, haid tidak lancar, reumatik dan
asam urat, pegalinu dan sakit gigi, stroke,darah tinggi dan penyakit kronis lain.
Temu putih (Zedoariae rhizomae) 40%
Sambiloto (Andrograpidis herba) 30%
Pegagan (Centellae asiatica) 30%
sudah tersedia kapsulnya dengan nama TRITAN

Contoh Pemakaian

  • Gangguan Pencernaan (Maag Kronis, Kembung,Mual), Keputihan dan Terlambat Datang Bulan. satu sendok
  • makan (2 gram) serbuk temu putih diseduh air matang panas 150 ml, aduk dan biarkan sampai dingin kemudian
  • saring dan air beningnya diminum 3 kali perhari ketika kosong perut atau 30-60 menit sebelum makan.
  • Boleh juga minum 3 kapsul temu putih @ 500 mg, 3 kali perhari sebelum makan 30-60 menit.
- Kanker Servic, Rahim & Payudara
Rahim dan Payudara Kumpulkan bahan-bahan berikut :
Temu Putih (Curcuma Zedoariae) 25 gr
Tapak Dara (Catharanti Herba) 15 gr
Mahkota Dewa (Phaleriae fructus) 15 gr
Rumput Mutiara (Hedyotis corimbosa) 15 gr
Sambiloto (Andrographidis herba) 15 gr
Keladi Tikus (Typhonium plagellaformi) 15 gr
Semuanya berupa rajangannya digodog dengan 1 liter air kurang lebih
5 gelas s/d tersisa setengahnya kemudian dinginkan dan disaring diminum
3 kali 1 gelas perhari bersama madu murni. atau dapat pula mengkonsumsi
kapsul/tabletnya dengan nama VINCATAB yang terbuat dari ekstraknya.

Jati Belanda

Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.)
Melangsingkan tubuh dan anti kolesterol

Beberapa tumbuhan yang dapat digunakan untuk melangsingkan tubuh , adalah daun jati belanda (guazuma ulmifolia), daun kemuning (murraya paniculata), buah asam jawa (tamarindus indica), kunci pepet (kaemferia angustifolia rose),
sambiloto (andrographidis herba), dan bengle (zingiber purpurem roxb). dari semua tumbuhan pelangsing, daun jati belanda paling diandalkan dalam formulasi/resep herbal pelangsing tubuh.



Berikut tentang tumbuhan jati belanda :
Pohon jati belanda berasal dari daerah tropis di benua Amerika, konon dibawa ke Pulau Jawa oleh orang Portugis. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh disepanjang jalan, meski di banyak tempat, dia juga tumbuh sebagai tanaman liar. Daunnya berbentuk bundar telur memanjang dengan permukaan berbulu halus. Pada saat musim kemarau daunnya sering rontok. Sedangkan warna bunganya kecil-kecil berwarna kuning serta berbau harum. Buah tanaman ini bila sudah masak berwarna hitam, kasar kulitnya namun manis rasanya dan tidak banyak bijinya. Jati Belanda disebut Guazuma ulmifolia Lamk atau G. tomentosa Kunth.Sun. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah jati londo atau jati sebrang.*

Untuk urusan merampingkan badan agar terlihat lebih singset, ramuan tradisional selalu mengandalkan tanaman ini. Daun jati belanda dapat mengurangi pembentukkan lemak, menguruskan dan merampingkan badan. Buahnya bisa juga dimanfaatkan untuk obat diare dan batuk, sedangkan kulit batangnya cocok untuk tonikum, serta obat penyakit lepra dan herpes. Secara keseluruhan Jati belanda efek farmakologinya lipolisis, anti diare, astrigen, dan menurunkan kolesterol.*

Secara tradisional, cara mengonsumsinya cukup dengan dua puluh lembar daun jati belanda
dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan air bersih sebanyak kira-kira tiga gelas makan. Setelah dingin, kemudian disaring dan diminum 2 – 3 kali sehari. Agar rasanya tidak getir, boleh ditambah gula secukupnya.*


Hasil penelitian tentang jati belanda telah memperkuat penggunaannya secara ilmiah sebagai tanaman obat. Estrak daun jati belanda yang diberikan secara oral dengan konsentrasi 15 persen dan 30 persen dapat menurunkan kadar kolesterol total serum Kelinci. Daun jati belanda ini sangat aman digunakan sekalipun dalam jangka panjang karena tidak mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.*

Sejumlah penelitian pernah dilakukan untuk menguak misteri jati belanda, terutama khasiat dan keamanannya. Beberapa peneliti mencoba mencari tahu pengaruh pemberian daun jati belanda. Untuk mengetahui apakah aman jati belanda dikonsumsi maka dilakukan penelitian untuk memperoleh gambaran hematology (ilmu kedokteraan yang mempelajari segala sesuatu hal tentang darah). Caranya setiap hari secara terus menerus selama tiga bulan, tikus diberi ramuan daun jati belanda. Diperoleh hasil tidak terjadi perubahan gambaran pada darah dan hati tidak terjadi kerusakan.*

Penelitian lain menunjukkan mengonsumsi jati belanda tidak menyebabkan perubahan pada ginjal, setelah dilakukan pemeriksaan kadar kreatinin dan urea. “Kecurigaan” muncul , barangkali lendir di dalam daun jati belandalah yang memegang peranan dalam menurunkan berat badan, karena tampaknya lendir itulah yang menyebabkan perut selalu merasa kenyang. Hasilnya terjadi penurunan bobot badan tikus tersebut tanpa dipengaruhi oleh jumlah makan dan minuman yang dikonsumsi.

Proses yang terjadi kemungkinan berkurangnya jumlah lemak tubuh, karena setelah mengonsumsi daun jati belanda, air seni akan sedikit lebih berminyak. Sayangnya belum ditemukan hasil penelitian lebih lanjut, yang melihat jumlah lemak pada perut hewan percobaan, sebelum dan setelah pemberian daun jati belanda.*


Tips melangsingkan tubuh secara alami
  1. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan (terutama yang mempunyai rasa asam) dan sayuran. Sebelum jam 11.00 siang dan setelah 19.00 malam menghindari makanan berupa karbohidrat dan lemak.
  2. Berolah raga berat yang banyak mengeluarkan keringat paling tidak 2 kali 60 menit perminggu.
  3. Kalau tidak dapat mengatur pola makan dan olahraga, boleh dicoba mengkonsumsi herbal daun jati belanda dan sambiloto, 3 kapsul @500 mg setiap setelah makan.

Sambiloto


Sambiloto
Andrographis Paniculata (Brm.F) Nees


Mengobati :
rheumatik (gout), asam urat,pegal linu, sakit kepala,sakit gigi, flu, demam, darah tinggi, alergi, diabetes, kanker trofoblast, dan tumor paru.

Khasiat :
Anti nyeri (analgesik), antiradang (antiplogistik), penurun panas (anpiretik), antibiotik (anti mikroba, anti jamur), anti alergi (antihistamin), abortivum, menurunkan glukosa darah (anti diabetes), mengontrol reaksi imunitas (imuno modulator), anti kanker (sitotoksis)

Cara pemakaian :
  1. Dewasa 3 x 3 kapsul @ 500 mg perhari setelah makan. untuk pengobatan kanker dan penyakit berat lainnya dianjurkan menggunakan tablet dengan dosis 3 x 1 tablet @ 700 mg perhari setelah makan.
  2. Untuk anak-anak digunakan setengah dosis di atas.

EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN **
  1. Herba sambiloto berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. (ANTI BAKTERI)
  2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. (ANTI INFEKSI)
  3. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. (ABORTIVUM)
  4. Dari segi farmakologis, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskemik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.
  5. Komponen aktifnya seperti neoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik.
  6. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% b/v sebanyak 20 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978). (ANTI DIABETES)
  7. Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988). (ANTI PIRETIK)
  8. nfus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophyton, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo, Endang Hanani, A. Soemiati dan Lily Hamzah, Bagian Parassitologi FK UI dan Jurusan Farmasi FMIPA UI, Warta Perhipba No. I/III, Jan-Maret 1995). (ANTI FUNGI)

Pola makan dan menu makanan-minuman herbal yang dianjurkan untuk mempertinggi dan memperkuat pengobatan kanker dengan herbal.

  1. Minum air putih hangat 1 sampai 2 gelas ketika bangun tidur.
  2. 15 menit sebelum sarapan, minum juice wortel 200 ml (disari dari 1/4 kg wortel) dan makan pepaya 100 gram.
  3. Minum susu kedelai 1 gelas.
  4. Sebelum jam 10 siang dianjurkan banyak makan buah-buahan dan juice.
  5. Antara jam 10 sampai dengan jam 19.00 dianjurkan makan nasi merah, dengan sayur brokoli, tempe tahu, dan ikan segar yang dipepes, kemudian minum multivitamin yang mengandung B kompleks.
  6. Setelah jam 19.00 dianjurkan minum juice wortel dan makan pepaya secukupnya.
  7. Perbanyak minum air putih minimum 8 gelas (2 liter) per hari, susu kedelai 3-4 gelas perhari, makan buah-buahan berwarna kuning kemerahan seperti tomat dan strawberry.

Kekuatan do'a sangat menentukan keberhasilan penyembuhan.

Berdo'alah kepada Allah yang Maha Esa, dengan keyakinan bulat 100%, akan kasih sayangNya, keMaha-KuasaanNya yang Maha Mendengar dan Mengkabulkan siapa saja yang meminta kepadaNya.

Pustaka :
Dalimarta, S, 2006 "ATLAS TUMBUHAN OBAT INDONESIA" jilid I cetakan ke IX, Jakarta Puspa Swara, hal 120-125

Keladi Tikus


Keladi Tikus

Nama Ilmiah :
Typhonium plagellaformi (Lord) B.L. atau Typhonium divaricatum (L.) Dence
Nama daerah :
Bira kecil, daun panta susu, ki babi, trenggiling, mentik, ileus, kalamoyang, gofu,sepa (Ternate).
Nama asing :
Rodent tuber (Inggris), sek su (Cina).


Dinamai Keladi Tikus karena bunga tumbuhan ini memiliki bentuk menyerupai ekor (Flagella) Tikus. Keladi Tikus termasuk kedalam kelompok talas (Araceae). Bentuk daun, pohon, dan umbi mirip talas hanya ukurannya lebih kecil dengan tinggi pohon dewasa 15 cm sampai dengan 25 cm, lebar daun 4 sampai 5 cm, besar umbi yang dihasilkan kurang lebih sebesar ibu jari tangan mirip teki atau kencur. Apabila digunakan umbinya saja sebaiknya dipanen setelah usia 6 bulan pada musim kemarau. Hasil rajangan umbi kering berwarna putih seperti singkong dan setelah digiling serbuknya berwarna putih seperti kapur barus.



B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis *

Penelitian keladi tikus telah dilakukan di China dan Malaysia, tetapi belum ada publikasi hasil penemuan zat aktif (Kimia bahan alam) yang dikandungnya. Keladi tikus bersifat antivirus dan anti bakteri. Efek farmakologis yang dimiliki keladi tikus diantaranya mampu membunuh/ menghambat pertumbuhan sel kanker dan menghilangkan efek buruk chemoteraphy.


C. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya *

Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Tumbuhan ini sebaiknya digunakan dalam bentuk segar, diolah menjadi juice (sari tumbuhan), dan langsung diminum sesudah diolah. Penggunaan segar untuk pengobatan kanker dapat dikerjakan sebagai berikut:

Rendam seluruh bagian tumbuhan keladi tikus (daun, batang bunga, umbi) sebanyak 3 batang (50 g) selama setengan jam, lalu cuci sampai bersih. Tumbuk halus hasil rendaman, tambahkan 40 ml air matang. Lalu peras dengan kain. Campurkan ½ sendok madu ke dalam larutan, lalu minum larutan 30 menit sebelum makan tiga kali sehari. Air perasan harus segera diminum dan tidak boleh disimpan.
Untuk mempermudah penggunaannya dapat dipakai umbinya saja, berupa rajangan kering, serbuk atau ekstrak. Caranya adalah :
  1. Umbi dicuci kemudian dirajang dan dikeringkan sampai kering betul yaitu hasil rajangan kering apabila dipatahkan bersuara tes.
  2. Rajangan kering ditumbuk/digiling sampai halus.
  3. Serbuk halus disimpan pada wadah yang kering dan kedap udara, disimpan di tempat bersuhu kamar yang tidak lembab untuk persediaan pemakaian berikutnya, atau untuk proses ekstraksi berikutnya.
  4. Cara pemakaiannya :
  5. Seduh 1 sendok teh (2 gram) serbuk dengan air matang hangat, tambahkan 1 sendok makan madu murni, minum 1 jam sebelum makan (saat perut kosong), lebih baik lagi 2 jam setelah makan (jangan sebelum sarapan pagi).
  6. Untuk menghilangkan efek samping mual dan muntah dapat digabung dengan temu putih (Zedoariae Rhizomae) dengan prosentase yang sama.
Resep khusus untuk pengobatan kanker yang lebih spesifik kepada jenis-jenis kanker tertentu, berikut ini dianjurkan beberapa resep alternatif :
  • Kanker payudara (Super Tritan C1)
  • Keladi tikus 40%, tapak dara (Catharanti herba) 20%, temu putih (Zedoariae rhizomae) 20%, rumput mutiara (Hedyotes corimbosa) 20%.
  • Kanker prostat, ginjal (Super Tritan C2)
  • Keladi tikus 40%, daun sendok (Plantago mayor) 30%, rumput mutiara (Hedyotes corimbosa) 30%.
  • Kanker hati, empedu (Super Tritan C3)
  • Keladi tikus 40%, temu lawak (Curcuma xanthoriza) 30%, pegagan (Centellae asiatica) 30%.
  • Kanker paru-paru, tenggorokan (Super Tritan C4)
  • Keladi tikus 40%, sambiloto (Andrographidis herba) 30%, rumput mutiara (Hedyotes corimbosa) 30%.
  • Leukimia dan limphosarcoma (Super Tritan C5)
  • Keladi tikus 40%, tapak dara (Catharanti herba) 30%, rumput mutiara (Hedyotes corimbosa) 30%.
  • Kanker rahim, cervic (Super Tritan C6)
  • Keladi tikus 40%, temu putih (Zedoariae rhizomae) 30%, rumput mutiara (Hedyotes corimbosa) 30%.
  • Resep untuk berbagai jenis kanker (Super Tritan C) atau Vincatab